Ceritanya berawal dari kejadian yang tidak enak ditempat kerja. Sebelum jam makan siang salah satu kolegaku harus menghadap sang manager ada interview untuk membahas soal kerjaan dan soal kontrak kerja. Setelah lebih dari 20 menit kolegaku datang kembali dengan hasil yang buruk: KONTRAK TIDAK DIPERPANJANG. Aku tentunya kaget bener, tetapi 3 orang kolega yang lain sudah tahu dari 3 minggu sebelumnya. Alasan kenapa kontrak tidak dilanjutkan lagi karena kapasitas kerja dia tidak cukup baik untuk pekerjaan yang harus dia lakukan. Secara tidak langsung aku langsung bertanya pada diriku sendiri, bagaimana dengan aku? apakah aku cukup baik untuk pekerjaan yang aku lakukan? setelah berpikir lagi, timbul satu kesimpulan juga mengapa selama ini belum ada jawaban tentang kontrak kerjaku, mungkin mereka lagi mempertimbangkan, dengan statusku saat ini mereka bisa memutuskan hubungan kerja kapan saja.Kadang-kadang aku berpikir aku sudah melakukan yang terbaik dan semampuku (baik dalam bahasa dan soal pekerjaan), akankah para atasan memiliki pikiran yang sama? let see....Disisi lain aku sangat tidak setuju kalo 3 org kolegaku (sebut aja B, C dan D) tahu sebelumnya sementara yg punya masalah (kolegaku sebut aja A) si A tidak tahu menahu soal kontrak yang tidak diperpanjang. Kalo si B tau karena dia diminta pendapat soal A dan dia memang pernah diminta kepercayaan jadi leader. Si C dia orang lama dan dia tau banyak soal kerjaan dan sering ditanyai soal kerjaan, SI D sebenarnya sama aja ama yang lain, yang sebenarnya tidak perlu tahu menahu soal ini. Tidak adil bener. Tapi apa mau dikata beginilah keadaannya.Dilain sisi manager aku tidak punya waktu banyak buat ngejelasin lebih lanjut apa yg bisa aku lakukan selain dari apa yang sudah aku lakukan selama ini, kadang-kadang aku berpikir koq aku disini makin bodoh aja tidak ada kemajuan, kadang2 merasa cuman begini2 aja, dilain pihak aku sering ngomong dalam diri sendiri atau ke Geert kalo aku mau belajar lebih banyak lagi dan punya tanggung jawab yang lebih dari sekarang.Aku berencana mau mendiskusikan dengan manager aku tentang masalah ini. Bahasa masih menjadi musuh besar bagi aku, apalagi harus berkomunikasi dengan pelanggan lewat telpon atau komuikasi dengan para pemasuk produk, memang selama ini aku tidak pernah mencoba dan belum diberi kesempatan untuk mencoba.Ach, aku sebenarnya tidak takut kalo kehilangan pekerjaan ini tapi lebih kegengsi dan perasaan malu dipecat. Rasanya pasti seperti muka kena tamparan dan malu terhadap diri sendiri dan kolega yang lain. Lebih baik mengundurkan diri daripada dipecat!!!! Malu pada kapasitas diri sendiri, sudah sekolah tinggi2 masak pekerjaan gini aja ndak mampu dilakuin sih!!Pekerjaan yang aku lakukan sebenarnya tidak susah, ndak perlu sekolah tinggi2 buat ngerjaiinnya tetapi butuh ketelitian dan product knowledge (pengetahuan ttg produk), bisa mandiri.(tambahan)Selama aku kerja disana ini kali kedua aku ikut mengalami kolega dipecat. Tahun lalu setelah 2 bulan aku kerja kolegaku yg baru mulai kerja dua minggu setelah aku juga diberhentikan dengan alasan pekerjaan yg dilakuin tidak cocok buat dia. Seharusnya aku optimis dengan keadaanku kalo aku tidak cukup baik udah dari dulu aku dipecat.
Bagaimana perasaan ku saat ini? takut juga tetapi dalam diri sendiri aku selalu mengatakan itu bisa terjadi pada diriku, tidak berharap terlalu banyak, so kesempatan 50-50.I am just do my best, and nothing too lose.
Tanggal 04 mei yang lalu Geert ulang tahun, berhubung jatuh pada hari Jumat jadi tidak dirayain pada hari yang sama karena semua orang kerja dan aku juga ndak ada waktu banyak buat persiapan masak memasak. Kebetulan juga pada minggu itu Geert harus ke Jerman selama 4 hari dan baru pulang pada hari jumat sore. Aku buat surprise didepan kaca rumah dah berdiri balon dengan angka dan kado kecil:).
